Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia mengikuti kegiatan Kuliah Umum Perencanaan Pembangunan Berbasis Bukti : Pemanfaatan Data Registrasi Sosial Ekonomi dalam Mendukung Pembangunan yang berkualitas. Pada kulih umum ini, Arvian Triantoro, S.Pd., M.M., CSRS, CSP, CIISA yang merupakan Dosen Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia mendampingi narasumber sebagai moderator selama kegiatan berlangsung.
Arvian Triantoro menjelaskan pendapatnya mengenai topik yang diangkat dalam kuliah umum. “Akuntasi itu kan jika di swasta disebut bahasa bisnis jadi memiliki makna powerful, bisa menyusun program, dan bisa mengalokasikan anggaran untuk kegiatan yang penting. Nah hal yang sama kita ingin agar perencanaan pembangunan kota, kabupaten ataupun negara itu berbasis bukti yang kuat dan disitu pun akuntansi berperan untuk bisa mengalirkan uang anggaran itu ke isu-isu permasalahan yang utama. Dengan tema yang diangkat hari ini bertujuan agar para mahasiswa memiliki kemampuan untuk mulai mengasah dan menganalisis berbagai isu sekaligus mungkin nanti menyusun prioritas dengan anggaran yang terbatas itu berarti kira -kira eksekusinya akan seperti apa,” Ucap Arvian Triantoro dalam kegiatan wawancara di Auditorium FPEB UPI, kota Bandung, Jumat (24/2/2023).
Menurutnya, sebuah data dijadikan sebagai dasar pembangunan itu sangat penting. “Ibaratkan jika kita akan melangkah ke arah yang gelap dan tidak ada sedikitpun pencahayaan maka kita akan sulit untuk melangkah, nah posisi data ada disitu. Ketika data semakin banyak, semakin powerful, dan itu digunakan menjadi dasar untuk penentuan kebijakan maka saya kira kita akan merasakan kualitas kebijakan yang lebih baik dibandingkan tanpa data sama sekali,” tutur Arvian Triantoro.
“Data itu kan kompilasi masalah yang masih diangkat jadi apapun bisa didata, tetapi jika kita bicara untuk perencanaan pembangunan maka masalah-masalah yang muncul itu terus diusulkan tetapi dengan data kuat. Jadi saya kira masalah data ini penting, pastikan data yang kita miliki dasar penguat nya pun kita miliki sehingga masalah tersebut basis datanya jelas dan kita pun bisa eksekusi lewat perencanaan-perencanaan,” lanjutnya.
Arvian Triantoro juga mengatakan kuliah umum ini tentunya memiliki banyak manfaat untuk mahasiswa pendidikan akuntansi, “Yang pertama mungkin mahasiswa sudah mulai mencoba memperkaya dan juga mengkaji berbagai data yang ada, dan sudah mulai berani menelusuri berbagai isu yang ada. Misalkan isu kemiskinan masalahnya apa dan indikator nya apa, isu pengangguran kira-kira apa saja dan seperti apa, sehingga lewat tampilan narasumber tadi ada alat aplikasi yang bisa dipakai mungkin lambat laun mahasiswa sudah mulai terbiasa.
Yang menariknya gini, mahasiswa sudah mulai melihat pemasaran di daerahnya, desa saya masalahnya apa sih masalah utama kampung saya apa dan lewat kemampuan mahasiswa bisa membantu para pengambil kebijakan di desa untuk mengambil keputusan yang paling baik. Jadi mungkin nanti mahasiswa bisa bantu kades, lurah seperti masalah statik, masalah sanitasi, masalah pembuangan kotoran beserta penyerahan bukti bukti yang ada. Mudah-mudahan mahasiswa bisa menerapkan itu di lapangan, karena sayang jika kita hanya sebatas kuliah teori tapi tidak memanfaatkan ilmunya di daerah setempat itu menjadi sia-sia bahkan bisa berdosa menurut saya. Hari ini mahasiswa sudah mendapatkan suatu alat tinggal nanti diimplementasikan di desa nya masing-masing,” ucap Arvian Triantoro.
Arvian Triantoro juga berharap dengan adanya kuliah umum ini, mahasiswa pendidikan akuntansi harus sudah mulai kritis dengan berbasis data yang kuat, mulai berani mengusulkan berbagai alternatif solusi dan harus sudah mulai mau memposisikan dirinya sebagai aktivis pembangunan di desanya, sehingga mimpi desa semakin baik. Mahasiswa datang dengan SDM yang semakin berkualitas itu bisa menjadi kolaborasi yang menarik dan bisa menuntaskan berbagai permasalahan yang ada di daerahnya (Agisna S, Intan Nurhilmi, Isna Fathia K, Fazria Aulia P, Nida Novia, Sonya Mustika NF, Vina Herlina)