Bapak pernah menjadi mahasiswa dan dosen pada lintas generasi. Apa perbedaan pada setiap fase tersebut baik sebagai mahasiswa dan dosen masa dulu sampai pada masa saat ini?
Yang paling dirasakan berbeda adalah tantangan yang dihadapi pada setiap masa, sesuai dengan perkembangan dinamika organisasi. Dulu lebih fokus pada pelaksanaan tugas-tugas kedinasan sesuai dengan peraturan dan arahan pimpinan. Pada fase berikutnya, berkembang kebutuhan untuk studi lanjut.
Para dosen diberi peluang untuk melanjutkan studi. Peningkatan kualifikasi dosen mempengaruhi cara dan gaya mereka dalam pelaksanaan tugas kedinasan. Fase sekarang kelihatannya tuntutan untuk bergaul secara internasional menjadi prioritas. Antara lain melalui publikasi ilmiah di jurnal-jurnal internasional serta program internasionalisasi.

Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki 3 generasi dosen yang berbeda dalam mendukung tata kelola program studi. Apa pandangan bapak dari tiga karakteristik generasi tersebut? Dari sisi pengalaman serta konstribusi yang dapat diberikan dan dikembangkan dari masing-masing generasi bagi program studi.

Masing-masing punya keunggulan dan kelemahan sesuai dengan “zamannya”. Tidak bisa dibandingkan secara diametral antar generasi. Tapi yang menarik di program studi pendidikan akuntansi adalah sinergitas yang tetap terjaga. Yang tua mendukung yang muda dan yang muda tetap hormat pada yang tua. Ini yang harus dipertahankan. Jangan ada kesan keadaan sekarang adalah semata-mata hasil hari ini. Perlu diingat bahwa prestasi sekarang itu adalah akumulasi dari prestasi masa-masa sebelumnya. Yang harus dipertahankan adalah, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus kita rencanakan lebih baik dari hari ini.

Masalah klasik dalam tata Kelola organisasi adalah komunikasi. Menurut bapak apa dan strategi komunikasi seperti apa yang dapat mendukung pencapaian reputasi dan kualitas program studi?
Ada dua jalur komunikasi yang dapat ditempuh dalam tata Kelola organisasi, dimanapun.
Jalur resmi, formal, yang dibangun melalui struktur organisasi. Pada jalur ini harus dibangun pemahaman atas fungsi dan peran masing-masing. Yang berperan sebagai ketua, lakoni peran tersebut dengan benar dan bertanggung jawab. Yang berperan sebagai anggota, lakoni dengan taat pada pemimpin dengan penuh tanggung jawab.

Jalur kedua adalah jalur tidak resmi, informal, yang dibangun atas dasar kesetaraan, kesepahaman, dan keharmonisan. Pada jalur ini tidak ada istilah ketua, anggota, atau bukan anggota. Yang ada adalah “anggota keluarga” yang memiliki tujuan yang sama.
Intinya adalah kepercayaan.

Saya percaya kaprodi pengganti saya memiliki keinginan untuk lebih berprestasi. Oleh karena itu, saya harus memberi kesempatan kepada mereka untuk membuktikannya. Jika saya memberi masukan, arahan atau kritikan, juga harus dipercaya sebagai bagian dari kasih sayang saya kepada program studi pendidikan akuntansi. Saling percaya bisa diwujudkan melalui dialog.

Apa dan bagaimana langkah yang harus dilakukan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas program studi? Pada sisi tata kelola program studi
Saat ini, program studi pendidikan akuntansi sudah memiliki modal dasar, yaitu sinergitas antar generasi yang luar biasa. Saya merasakan kita benar-benar solid. Ini harus dipertahankan.
Para ketua program studi pendidikan akuntansi berikutnya tentu punya program kerja yang luar biasa. Saya berharap, jangan merasa tujuan program studi pendidikan akuntansi itu bisa dicapai sendirian. Mari kita capai bersama-sama.

Bapak pernah menjadi ketua program studi pendidikan akuntansi. apa potensi-potensi dosen yang dapat mendukung peningkatan reputasi program studi
Yang saya melihat dan merasakan yang menjadi modal utama di program studi pendidikan akuntansi adalah kebersamaan. Itu modal utama untuk mencapai peningkatan kualitas program studi pendidikan akuntansi. Para ketua program studi pendidikan akuntansi setelah saya, bisa menjaga hal itu sampai sekarang.

Kita bisa mencapai peringkat unggul itu bukan hasil karya orang per orang, tapi hasil karya kita bersama. Tentu saja dengan peran dan fungsi masing-masing.
Sekecil apapun peran itu jangan diabaikan

Bapak pernah mempimpin Fakultas sebagai Wakil Dekan FPEB serta saaf ini terlibat sebagai staf ahli Wakil Rektor ? apa peran-peran kunci program studi pendidikan akuntansi khususnya dosen dan tata Kelola prodi yang harus dikembangkan dalam mendukung kebijkan fakultas dan universitas pada masa kini dan masa depan
Saya pernah masuk dalam jajaran pimpinan fakultas dan sekarang di rektorat. Saya menjalankan tugas dan diterima di lingkungan yang lebih luas, bukan semata-mata karena saya. Saya mulai dengan membangun komunikasi dengan semua pihak. Sehingga saya tidak hanya mengenal dan dikenal di lingkungan prodi, tapi juga di luar lingkungan prodi.

di setiap tempat saya menjalankan tugas, saya tidak pernah melupakan bahwa saya adalah dosen prodi pendidikan akuntansi. Saya berharap dosen-dosen kita juga demikian. Potensi yang dimiliki para dosen ketika melakukan pengabdianya baik di fakultas maupun univeritas, ikut memberikan citra yang baik bagi program studi serta dapat mewarnai arah perjalanan program studi, fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis dan Universitas Pendidikan Indonesia.