Dr. Hj. Meta Arief, M.Si merupakan Tenaga Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi. Sebelumnya menjadi ketua program studi pendidikan akuntansi, Saat ini mengemban amanah menjadi anggota senat akademik UPI. Lebih dari 30 tahun ibu berkarir menjadi dosen, apa yang melatarbelakangi ibu ingin menjadi seorang dosen?
Harapan dan cita-cita saya semasa muda ingin menyelesaikan pendidikan sarjana lalu bekerja di bidang perbankan. Namun orang tua saya sangat berkeberatan, bahkan condong menentang cita-cita saya tersebut, dan hanya mengijinkan saya bekerja di luar rumah jika di bidang pendidikan.
Bekerja sebagai dosen terasa hikmahnya setelah berjalannya waktu. Karena walaupun tidak bekerja dibidang perbankan, namun saya berkesempatan mengajar pegawai-pegawai perbankan dengan posisi saya sebagai seorang dosen pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Hal ini terjadi karena mata kualiah yang saya ampu adalah yang berkaitan dengan organisasi, manajemen keuangan, dan perbankan
Kasih sayang, kekhawatiran, dan doa orang tua, serta kesabaranya saya dalam mengikuti keinginan orang tua ternyata berbuah manis. Rasa syukur kepada Allah SWT atas apa yang saya terima selama ini dirasakan jauh melebihi ekpektasi dan keinginan saya dimasa lalu.
Setelah direnungkan ternyata Allah SWT mengetahui apa yang kita butuhkan dan yang terbaik bagi saya dan keluarga.
Mengawali ibu berkarir di kampus, apa tantangan menjadi seorang dosen sekaligus menjadi seorang Ibu?
Bukan sesuatu yang mudah menjadi seorang dosen, tantangan terbesarnya mengawali berkarir menjadi dosen adalah komunikasi didepan mahasiswa dengan jumlah banyak serta harus menjelaskan dan memberikan materi perkuliahan di kelas.
Sebagai seorang dosen muda, saya banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dari dosen senior dalam proses pengajaran di depan kelas. Selama menjadi asisten dosen, saya manfaatkan dengan baik untuk banyak belajar. Seiring perjalanan waktu, dan berkat bimbingan para dosen senior akhirnya tantangan komunikasi tersebut bisa saya lalui dengan baik. Sebagai anak, istri, dan ibu tantangan berikutnya bagi saya adalah bagaimana mengatur strategi dalam melangkah dan membagi waktu antara mengajar dan mengurusi urusan domestik keluarga sehingga semuanya tetap tertangani dengan baik.
Kesan dan pengalaman menarik ibu selama menjadi dosen?
Rasa syukur kepada Allah SWT saya sampaikan, karena menjadi seorang dosen memberikan kesan yang manis bagi perjalanan hidup saya. Hal berkesan dan menyentuh perasaan saya adalah jika mahasiswa dan alumni menyapa jika bertemu baik didalam kampus maupun diluar kampus, karena saya bukan tipikal yang mudah mengingat para mahasiswa saya satu per satu.
Pesan yang senantiasa saya sampaikan kepada mahasiswa adalah agar mereka bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil dalam pelaksanaan studinya dan menyelesaikan studinya dengan tuntas. Selain itu saya berusaha mengajak mahasiswa untuk menjadi sosok tangguh yang memiliki visi dan tujuan hidup, serta daya juang di dalam kehidupannya sehari-hari.
Ibu pernah menjabat menjadi ketua program studi, apa tantangan yang dihadapi dan serta langkah ibu mengatasinya?
Tantangan yang saya dihadapi ketika mengembang amanah menjadi pimpinan program studi adalah mengingatkan para dosen terkait Tridarma Perguruan Tinggi, terutama untuk darma pertama dan tugas utama dosen yaitu; layanan dan melaksanakan bidang pengajaran. Mahasiswa adalah stakeholder yang memiliki nilai strategis dalam perannya di perguruan tinggi khususnya di program studi, karena dampaknya terhadap kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi di dalam persaingan pasar kerja.
Tantangan berikutnya adalah memotivasi dan membudayakan kualitas kinerja dua Tridarma lainya yaitu penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Karena hakekatnya produktivitas dosen di bidang penelitian adalah dalam rangka meningkatkan kualitas dosen itu sendiri, sedangkan pengabdian pada masyaralat adalah wujud kontribusi dan sumbangsih ide, fikiran maupun program-program yang dosen dan perguruan tinggi berikan bagi masyarakat dan lingkungan.
Bagaimana kita sebagai seorang dosen dalam merespon perkembangan dan perubahan teknologi digital?
Tantangan terbesar saya dalam perkembangan saat ini adalah terkait dengan pengusaan teknologi. Setiap dosen, selalu berupaya agar bisa adaptif terhadap perkembangan lingkungan khususnya perkembangan digital. Selain berupaya beradaptasi, juga saya mengajak kepada mahasiswa dan generasi muda saat ini untuk mengedepankan menanamkan etika, karakter cermat serta bertanggungjawab terkait dengan pilihan alternatif pemanfaatan aplikasi media berbasis digital.
Saya mengajak kepada orang tua dan mahasiswa serta generasi muda berhati-hati terhadap dampak negatif teknologi. Oleh sebab itu sebaiknya setiap orang tua berupaya mendampinngi keluarganya dalam pemanfaatn media serta berusaha keras menanamkan karakter amanah, istiqomah, dan tawadhu kepada generasi muda..
Bagaimana dengan pembelajaran daring pada masa covid-19 ini apa yang perlu dikuatkan dan ditingkatkan?
Pembelajaran daring saat ini menjadi tantangan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses dan interaksi pembelajaran. Pembelajaran daring bagi dosen dan mahasiswa memiliki manfaat efisiensi. Namun pembelajaran tetap membutuhkan interaksi fisik agar bisa menyentuh hati atau kalbu baik bagi dosen dan maupun bagi mahasiswa. Sehingga menurut pendapat saya, secanggih apapun teknologi, interaksi nyata melalui tatap muka langsung tetap dibutuhkan agar sisi afeksi dalam pembelajaran dapat berkembang secara utuh
Pembelajaran daring di masa mendatang jika akan dilanjutkan patut didukung dengan peningkatan sumber daya teknologi terkait dengan aksesibiltas terhadap jaringan dan kapasitas internet. Para dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran daring baik secara sinkronus maupun asinkronus diharapkan mampu memanfaatkan dan mengkombinasikan media dan sumber daya pembelajaran agar mahasiswa sukses di masa tranformasi pendidikan Indonesia.
Apa makna dan pentingnya keberadaan program studi bagi ibu serta hal sederhana yang bisa dilakukan seorang dosen bagi program studi?
Program studi merupakan ujung tombak dalam tata kelola kelembagaan perguruan tinggi. Di program studi berlangsung pembinaan dan pengembangan kompetensi atau spesialisasi yang akan berdampak langsung kepada kualitas dosen, dan mahasiswa. Oleh sebab itu dosen patut melayani kebutuhan mahasiswa dengan sepenuh hati, namun makna melayani itu bukan berarti memenuhi semua keinginan mahasiswa, akan tetapi bermakna membimbing dan mendidik mereka sebagaimana kita mendidik anak-anak sendiri.
Seberapa penting akreditasi program studi baik nasional maupun internasional?
Peran penting dari akreditasi yaitu sebagai legitimasi, prestasi dan reputasi bagi kelembagaan program studi. Pencapaian reputasi dan prestasi ini berdampak langsung pada tata kelola serta daya tawar lulusan dalam memasuki dunia kerja, peluang-peluang ketenagakerjaan maupun bisnis, dan hubungan kemasyarakatan. Capaian akreditasi program studi saat ini menjadi indikator kualitas tata kelola program studi maupun perguruan tinggi
Ibu sekarang bertugas di Senat Akademik, apa saja hal yang menarik, berkesan selama ibu bertugas pada lembaga senat akademik?
Selama bertugas di Senat Akademik saya mendapat kesempatan lebih banyak dalam berinteraksi, berdiskusi, dan saling tukar pikiran dengan para dosen perwakilan dari masing-masing unit akademik, fakultas maupun Kampus Daerah yang berada di bawah naungan Universitas Pendidikan Indoesia, juga dengan jajaran eksekutif lembaga, baik internal UPI maupun ekternal pada tingkat nasional, yaitu pimpinan dan anggota Senat Akademik dari PTNBh lainnya. Saya banyak belajar sekaligus berkesempatan menggali berbagai informasi terkait dengan hal-hal penyelenggaraan perguruan tinggi, misalnya dalam merumuskan, menyusun, menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik maupun non akademik (Yana Setiawan)