Program Studi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan kegiatan visiting lecturer dengan tema Economics Valuation for Environmental Services. Kegiatan diselenggarakan secara daring pada tanggal 24 Mei 2021. Pemateri visiting lecturer yaitu Dr. Thalany Kamri yang merupakan dosen senior di Universiti Teknologi MARA Malaysia. Kegiatan diikuti oleh mahasiswa dan dosen program studi pendidikan akuntansi.

Dr. Thalany Kamri memperoleh gelar Ph.D di bidang Ekonomi dari Universiti Putra Malaysia. Minat penelitiannya meliputi economic valuation, non-market valuation, conservation values of endangered species, and tourism economics. Thalany Kamri anggota komite Asosiasi Ekonomi Lingkungan Malaysia (MEEA) sejak 2016, yang memungkinkan dia untuk memperluas penelitian tentang penilaian ekonomi kegiatan ekowisata dan keterlibatan di masyarakat.

Dr. Thalany Kamri menjelaskan bahwa Economics Valuation for Environmental Services menjadi karena melihat tren negatif saat ini dalam keanekaragaman hayati dan ekosistem akan merusak kemajuan menuju 80% dari target yang dinilai dari 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Tiga perempat dari lingkungan berbasis darat dan sekitar 66% dari lingkungan laut telah diubah secara signifikan oleh tindakan manusia serta 1 juta spesies hewan dan tumbuhan kini terancam punah.

Ekowisata merupakan bepergian untuk merasakan ruang “alami” yang dimaksudkan untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pengembangan masyarakat Menurutnya, kontraksi ekowisata berdampak langsung pada satwa liar. Misalnya, satwa yang menghuni kawasan konservasi yang selama ini bergantung pada wisatawan untuk makanan terancam oleh penarikan tiba-tiba rezeki ini. Ekowisata merupakan salah satu yang paling signifikan dan berpotensi rusak akibat pandemi COVID-19. Kontraksi ekowisata menyangkut hilangnya pendapatan bagi masyarakat yang tinggal di atau dekat kawasan kritis konservasi.

Langkah yang dapat dilakukan sesuai dengan Program UNWTO untuk pemulihan pariwisata pasca-COVID-19 difokuskan sepenuhnya untuk merangsang kembali pertumbuhan pariwisata maksimum. Program ini dibangun di atas tiga pilar pemulihan ekonomi, pemasaran dan promosi dan penguatan kelembagaan dan pembangunan ketahanan Malaysia telah memasukkan peran penilaian ekonomi ke dalam Kebijakan Nasional Lingkungan pada tahun 2002. Hal ini telah memberikan kepentingan penilaian ekonomi barang dan jasa lingkungan di negara tersebut.

Preferensi pengunjung untuk atribut di Taman Nasional Bako yaitu pada aspek konservasi ditandai dengan berkurangnya populasi spesies langka, Pengamatan satwa liar, Penampilan estetis, kualitas habitat serta Perluasan area taman.Sedangkan pada aspek pengelolaan yang ditandai dengan Informasi, tingkat perlindungan, fasilitas dan ketersediaan pemandu taman

Langkah yang dapat dilakukan sesuai dengan Program UNWTO untuk pemulihan pariwisata pasca-COVID-19 difokuskan sepenuhnya untuk merangsang kembali pertumbuhan pariwisata maksimum. Program ini dibangun di atas tiga pilar pemulihan ekonomi, pemasaran dan promosi dan penguatan kelembagaan dan pembangunan ketahanan Malaysia telah memasukkan peran penilaian ekonomi ke dalam Kebijakan Nasional Lingkungan pada tahun 2002 (Yana Setiawan)